BANGSA PEMINUM DARAH
BANGSA PEMINUM DARAH
Perang
Yarmuk adalah peperangan yang terjadi antara kaum muslimin dengan pasukan
Romawi timur. Perang yang melibatkan 36.000 pasukan Muslim dan 240.000 pasukan
Romawi ini berlangsung di lokasi yang tidak jauh dari lembah Jordania yakni
sungai Yarmuk.
Pada tahun 634 M, Abu Bakar
As-Shiddiq melancarkan ekspansinya ke utara yakni menuju Yordania, Palestina,
Irak, dan Suriah yang mereka sebut sebagai negeri Syam. Beliau mengirimkan 5
pasukan ke Syam dan 1 pasukan ke Irak. Seiring berjalannya waktu, pasukan yang
berhadapan dengan Romawi timur di beberapa daerah mengalami kesulitan. Dengan
segera Khalifah Abu Bakar menulis surat kepada Khalid bin Walid sebagai
komandan di Iraq untuk bergabung denagan pasukan yang berada di Syam.
Sesampainya disana, Khalid bin
Walid langsung merencanakan strategi untuk membagi 35.000 pasukan kaum muslimin
menjadi pasukan sayap kanan, tengah dan kiri. Kemudian dari masing-masing sayap
tersebut dibentuk lagi pasukan kecil yang terdiri dari 1.000 orang dan dipimpin
oleh seorang komandan. Hal ini dilakukan Khalid karena ia paham betul bahwa
pasukan Romawi terdiri atas pasukan kavaleri dan infanteri. Oleh karenanya,
beliau membentuk pasukan kecil agar jarak antara pasukan kavaleri dan infantri
Romawi terpisah jauh dengan masuk ke tengah-tengah sehingga pasukan muslim bisa
menyerang dari depan dan belakang.
Saat Khalifah Umar bin Khattab
mengganti komandan utama dari Khalid bin Walid ke Abu Ubaidah, strategi ini
tetap dipakai oleh Abu Ubaidah dalam perang Yarmuk. Dengan taktik ini, Romawi
merasa menang dan terlena. Ketika pasukan Romawi terlena, baru pasukan muslim
menyerang dengan kekuatan all out. Strategi ini berhasil membuat pasukan Romawi
kesulitan. Karena setelah berlalu 3 hari pasukan muslim masih bisa menahan
serangan mereka yang secara jumlah sangat sedikit.
Kemudian di malam hari, datanglah
seorang jenderal pasukan Romawi yang Bernama McMahon. Tujuan kedatangannya
adalah bertemu Khalid bin Walid agar bersedia mengakhiri peperangan dan Romawi
akan memberikan 10 dinar untuk semua orang. Namun Khalid menolaknya dan berkata
“Tidak, itu bukanlah alasan kedatangan kami kesini wahai Jenderal. Wallahi,
kami adalah bangsa peminum darah dan kami mendengar bahwa darahnya orang Romawi
adalah darah terlezat di dunia. Maka kami datangkan kepada kalian kaum yang
mencintai kematian". McMahon merasa ketakutan dan kembali pada pasukannya.
Dia bertemu dengan panglima Romawi yang Bernama Greogorius Theodore yang turut
penasaran. Akhirnya dia pergi sendiri ke baris pasukan muslim untuk bertemu
Khalid, setelah terjadi dialog dan tanya jawab seputar agama islam, akhirnya
Gregor masuk islam, sholat bersama Khalid, bergabung dengan pasukan muslim dan
Syahid dalam pertempuran itu.
Pasukan Romawi akhirnya lumpuh
dan kehilangan lebih dari 120.000 pasukan. Sedangkan pasukan muslim yang syahid
hanya 3.000 orang. Tragedi ini terjadi pada bulan Jumadil Akhir. Hikmah dibalik
perang Yarmuk adalah Allah tidak memenangkan kaum muslimin karena jumlah,
melainkan karena keimanan dan ketakwaanya pada Allah Swt.
Mila
Karimah/Syuro Roubin
Posting Komentar untuk "BANGSA PEMINUM DARAH"