Malu Bertanya Sesat di Jalan
Dalam kehidupan
sehari -hari pasti kita tidak terlepas dari hal -hal yang kita tidak
ketahui/kita bingungkan. Terkadang juga memang malas/malu untuk mencari tahu
hal – hal yang kita tidak ketahui tersebut. Ingat! jangan lupa dengan
peribahasa ini, “MALU BERTANYA SESAT DI JALAN”.
Peribahasa tersebut
janganlah kita remehkan. Karena, sesuatu yang kecil apabila kita remehkan maka
akan berdampak besar dan tanggapan saya tentang peribahasa tersebut sangatlah
berpengaruh pada diri kita sendiri.
Seperti contoh: kita tidak tahu tata cara
shalat dan kita tidak mempelajarinya/malu bertanya. Maka, yang akan rugi adalah
diri kita sendiri dan juga berdampak negatif. Jadi , apabila kita tidak tahu maka
bertanyalah kepada ahli ilmu. Seperti ayat al-qur’an Surah An Nahl ayat 43 :
فَاسْأَلوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
yang artinya: Maka
Bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.
Arti dari ayat
diatas telah mengingatkan kita bahwasannya janganlah merasa tahu segalanya dan
jangan merasa malu untuk bertanya jika kita tidak mengetahuinya, Ingat!.
Ayat tersebut juga memerintahkan
bagi orang yang tidak mengetahui hukum dan dalilnya untuk ittiba’ (mengikuti)
orang yang tahu. Dan mayoritas ulama ushul fiqh berpendapat bahwa ayat tersebut
adalah dalil pokok pertama tentang kewajiban orang awam (orang yang belum
mempunyai kapasitas istinbath [menggali hukum]) untuk mengikuti orang alim yang
mujtahid.
semoga bermanfa’at.
Oleh : Ahmad
Mudzakkir Habibullah
Posting Komentar untuk "Malu Bertanya Sesat di Jalan"